MANAJEMEN RISIKO DAN KEUANGAN
Kelas : 4EB21
Akutansi
Internasional
Disusun
oleh :
Destiana Watik E. (29210481)
Felicia Apriliani (22210714)
Ika Aminatussolihah (23210398)
Ike Safitri (23210418)
Sheilla Tamara (26210507)
Novianti (25210076)
Vina Chris Lady (28210376)
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok dengan judul “manajemen resiko
dan keuangan”
Tugas/makalah ini kami susun untuk
memenuhi syarat penilaian pada mata kuliah akuntansi internasional, dan kami
berharap tugas/makalah ini dapat bermanfaat baik untuk penulis pribadi maupun
peserta didik lainnya.
Untuk itu saran dan kritik kami
harapkan berkenaan dengan pembuatan makalah ini, demi kesempurnaannya. Atas
perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Bekasi,
21 juni 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen
risiko merupakan tanggung jawab Direksi, yang dibantu oleh Komite Manajemen
Risiko Perusahaan (KMRP). Komite MRP terdiri atas Group Audit Manager,
Financial Controller, Commercial Manager, Busines System Manager dan Sekretaris
Perusahaan, dan dipimpin oleh Direktur Keuangan.
Manajemen
risiko merupakan tanggung jawab Direksi, yang dibantu oleh Komite Manajemen
Risiko Perusahaan (KMRP). Komite MRP terdiri atas Group Audit Manager,
Financial Controller, Commercial Manager, Busines System Manager dan Sekretaris
Perusahaan, dan dipimpin oleh Direktur Keuangan. Komite MRP bertugas membantu
Direksi dalam melaksanakan tanggung jawabnya untuk memastikan bahwa manajemen
risiko telah dilaksanakan sesuai dengan sistem secara efektif.
Kami telah
mengidentifikasi dan melakukan penilaian tentang risiko-risiko bisnis kami.
Risiko-risiko yang paling relevan dengan bisnis, kami paparkan dalam uraian
berikut yang diikuti dengan penanggulangan risiko terkait.
Tujuan utama
manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang
timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan
ekuitas. Resiko volatilitas harga yang dihadapi ini disebut dengan resiko
pasar. Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Macam-macam Resiko Keuangan
Meskipun
volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko
lainnya:
(1)
risiko likuiditas, timbul karena tidak semua produk manajemen dapat
diperdagangkan secara bebas,
(2)
diskontinuitas pasar, mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan
harga secara bertahap,
(3)
risiko kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen
risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya,
(4)
risiko regulasi, adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public
melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu,
(5)
risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak
dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan, dan
(6)
risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat
dicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.
2.3 Mengapa Mengelola Resiko Keuangan?
Mengendalikan
resiko keuangan dapat meningkatkan nilai perusahaan, karena investor menyukai
manajer keuangan yang mampu mengidentifikasi dan mengelola resiko pasar.
Stabilitas aliran kas bisa meminimalkan kejutan laba, sehingga ekspektasi arus
kas naik. Stabilitas laba mengurangi resiko gagal bayar & kebangkrutan.
Manajemen eksposur yang aktif membuat perusahaan bisa konsentrasi pada resiko bisnis
utama. Misal, perusahaan manufaktur dapat terlindung dari resiko suku bunga dan
mata uang dengan berkonsentrasi pada produksi & pemasaran. Pemberi pinjaman
(kreditur), karyawan dan pelanggan juga bisa memperoleh manfaat dari manajemen
eksposur.
2.4 Peranan Akuntansi
Akuntan
manajemen membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi
keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternatif, mengukur
potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk
lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas program lindung nilai.
a.
Identifikasi Risiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat
untuk mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market yang berpotensi
dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan
atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan
pesaingnya. Dan biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu
nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama
yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs
valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi
ketiga dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara risiko
pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.
b. Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang dimainkan oleh para
akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi
penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons risiko. Akuntan
harus mengukur manfaat dari lindung dinilai dan dibandingkan dengan biaya plus
biaya kesempatan berupa keuntungan yang hilang dan berasal dari spekulasi
pergerakan pasar
c. Manajemen Risiko di Dunia dengan
Kurs Mengambang
Risiko kurs
valuta asing (valas) adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan
dihadapi oleh perusahaan multinasional. Dalam dunia kurs mengambang, manajemen
risiko mencakup :
1) antisipasi pergerakan kurs,
2) pengukuran risiko kurs valuta asing yang
dihadapi perusahaan,
3) perancangan strategi perlindungan yang
memadai, dan
4) pembuatan pengendalian manajemen risiko
internal.
2.5 Peramalan
atas Perubahan Kurs
Informasi
yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs (yaitu depresiasi mata
uang) berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut ini :
a)
Perbedaan Inflasi (inflation differential). Kebijakan
moneter (monetery policy)
b)
Neraca Perdagangan (balance of trade)
c)
Neraca pembayaran (balance of payment)
d)
Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri
(international monetary reserve and debt capacity)
e)
Anggaran nasional (national budget)
f)
Kurs forward (forward exchange quotations)
g)
Kurs tidak resmi (unofficial rates)
h)
Perilaku mata uang terkait (behavior of related
currencies)
i)
Perbedaan suku bunga (interest rate differentials)
j)
Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option
prices)
2.6 Mendefinisikan
dan menghitung resiko translasi dan menghitung resiko transaksi.
Potensi
terhadap risiko valuta asing timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah
nilai aktiva bersih, laba, dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi
tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat
pada 2 jenis potensi risiko, yaitu translasi dan transaksi.
a. Potensi Resiko Translasi
Potensi
risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai
ekuivalen mata uang domestic atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing
yang dimiliki oleh perusahaan. Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya
ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestic untuk tujuan
pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan eksternal, pengaruh translasi ini
menimbulkan dampak langsung terhadap laba yang dilaporkan. Aktiva atau
kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi resiko kurs jika suatu
perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk
perusahaan berubah.
b. Potensi Risiko Transaksi
Potensi
Risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta
asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata
uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi, keuntungan dan
kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.
Kontrol pusat terhadap keseluruhan
potensi risiko mata uang suatu perusahaan masih dimungkinkan. Agar terlaksana,
masing-masing perusahaan afiliasi luar negeri harus mengirimkan laporan potensi
risiko multi mata uang kepada kantor pusat perusahaan secara terus menerus.
Sekali potensi risiko telah digabungkan berdasarkan mata uang dan negara,
perusahaan dapat melakukan kebijakan lindung nilai terkoordinasi secara
terpusat untuk menghilangkan kerugian potensial.
2.7 Mengetahui
strategi perlindungan nilai tukar dan perlakuan akuntansi yang diperlukan
1.
Strategi Perlindungan
Dapat mengurangi potensi resiko yang dihadapi perusahaan dalam menyesuaikan
tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban perusahaan yang
terpapar.
- Lindung Nilai Operasional
Bentuk perlindungan resiko ini berfokus pada variabel – variabel yang
mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing.
Lindung nilai ini mencakup relokasi tempat manufaktur untuk
mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan.
- Lindung Nilai Kontraktural
Lindung nilai kontraktural ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar
kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko valuta asing yang dihadapi.
2.8 Akuntansi Untuk Produk Lindung Nilai
Merupakan
kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaannya untuk
meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan resiko pasar pada
pundak pihak lain.
Produk ini
mencakup antara lain Contract
Forward, future, SWAP, dan Opsi mata uang.
Merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang
tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di
masa mendatang.
Merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing
pada suatu tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang ditentukan.
Memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau menjual (put) suatu
mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi) tertentu
pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang telah ditentukan.
Mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas dua mata uang yang
berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya.
SWAP mata uang memungkinkan perusahaan untuk :
- Mendapatkan
akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak didapat diakses dengan
biaya yang relatif rendah.
- Melakukan
lindung nilai terhadap risiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha
internasional.
§ Perlakuan
Akuntansi
Menerbitkan
FAS No. 133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April 2003, untuk
memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi untuk transaksi
derivatif dan lindung nilai. IFRS (dahulu IAS) No. 39, yang baru saja direvisi,
berisi panduan yang pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal terhadap
akuntansi untuk derifatif keuangan.
Pengungkapan yang diwajibkan oleh
FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan
itu antara lain:
- Tujuan
dan strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai.
- Deskripsi
pos – pos yang dilindung nilai.
§ Identifikasi
risiko pasar dari pos – pos yang dilindung nilai.
§ Deskripsi
mengenai instrumen lindung nilai.
§ Jumlah yang
tidak dimasukkan dalam penilaian efektivitas lindung nilai.
- Justifikasi
awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk
meminimalkan risiko pasar.
- Penilai
berjalan mengenai efektivitas lindung nilai aktual dari seluruh
derivatif yang digunakan selama periode berjalan.
2.9 Masalah akuntansi dan pengendalian,terkait dengan manajemen risiko
nilai tukar mata uang asing
Meskipun risiko terhadap nilai tukar
mata uang asing telah dilakukan mitigasi, namun demikian, beberapa perusahaan
multinasional masih saja mendapat kendala. Beberapa kendala yang dihadapi oleh
perusahaan multinasional umumnya, adalah sebagai berikut:
§ kendala
lingkungan, yang dapat dilihat dari karakteristik yang berbeda dari setiap negara.
Kondisi ekonomi luar negeri dapat mempengaruhi arus kas perusahaan
multinasional
§ kendala
regulasi, berupa perbedaan risiko setiap negara yang ada, seperti: pajak,
aturan-aturan konversi valuta serta peraturan lain yang dapat mempengaruhi arus
kas anak perusahaan.
§ kendala
etika, yang digambarkan sebagai suatu praktik bisnis yang bervariasi di setiap
negara.
Sistem
evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini
mencakup, tetapi tidak terbatas pada, bagian treasury perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri.
Kontrol terhadap bagian treasury perusahaan
mencakup pengukuran kinerja seluruh program manajemen risiko nilai tukar,
mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan, dan pelaporan hasil lindung
nilai. System evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan
sejauh apa bagian treasury perusahaan
membantu unit usaha lainya dalam organisasi itu.
BAB III
KESIMPULAN
Manajemen
risiko merupakan suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanyan
dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan
sumberdaya.manajemen risiko keuangan mempunyai peranan untuk meminimalkan
potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang,
kredit, komoditas, danekuitas.
DAFTAR PUSTAKA