PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN
· Pengertian Pemasaran
Pemasaran dan produksi merupakan fungsi pokok bagi perusahaan. Semua perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Pada saat ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha. Kadang-kadang istilah pemasaran ini diartikan sama dengan beberapa istilah, seperti : penjualan, perdagangan, dan distribusi.
Gambaran tentang pemasaran secara luas dapat diketahui dari definisi yang dikemukakan oleh William J. Stanton berikut ini :
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
· Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan nilai ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan menentukan harga barang dan jasa bagi individu-individu. Selain pemasaran, kegiatan lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah :
- Produksi yang membuat barang-barang
- Konsumsi yang menggunakan barang-barang tersebut.
Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan.
Perusahaan dapat menciptakan lima macam faedah, yakni : (1) faedah bentuk (form utility), (2) faedah waktu (time utility), (3) faedah tempat (place utility), (4) faedah milik (ownership utility), dan (5) faedah informasi (information utility).
1. Faedah Waktu
Faedah waktu dapat diciptakan dengan menyediakan produk pada saat konsumen membutuhkan untuk membelinya.
2. Faedah Tempat
Faedah tempat merupakan faedah yang diciptakan dengan menyediakan produk pada tempat yang strategis apabila konsumen ingin membelinya.
3. Faedah Milik
Faedah milik diciptakan dengan mempersiapkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli.
4. Faedah Informasi
Faedah informasi diciptakan dengan memberikan informasi tentang penawaran suatu produk kepada konsumen.
· Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran (marketing concept) merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan bahwa pemasaran keinginan pembeli adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Secara definitif dapat dikatakan bahwa :
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsunag hidup perusahaan.
· Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu :
- Pendekatan serba fungsi (functional approach)
- Pendekatan serba lembaga (institutional approach)
- Pendekatan serba barang (commodity approach)
- Pendekatan serba manajemen (managerial approach)
- Pendekatan serba sistem (total system approach)
· Pendekatan Serba Fungsi
Adapun fungsi pokok pemasaran adalah : (1) penjualan, (2) pembelian, (3) pengangkutan, (4) penyimpanan, (5) pembelanjaan, (6) penanggungan risiko, (7) standardisasi dan grading, dan (8) pengumpulan informasi pasar.
· Pendekatan Serba Lembaga
Pendekatan serba lembaga ini mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Lembaga tersebut adalah :
- Penyedia bahan/supplier yang menyediakan bahan kepada produsen.
- Produsen yang mengolah bahan menjadi barang jadi.
- Perantara pedagang, seperti : pedagang besar dan pengecer.
- Perantara agen, seperti : agen penunjang (perusahaan angkutan, perusahaan penyimpanan).
- Perusahaan saingan.
- Pembeli akhir.
· Pendekatan Serba Barang
Pendekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi indusrti, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana berang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.
· Pendekatan Serba Manajemen
Pendekatan serba manajemen mempelajari pemasaran dengan menitik-beratkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil. Jadi, pendekatan ini mempelajari dan menekankan masalah-masalah pemasaran yang dihadapi oleh produsen sebagai kekurangan dari aspek lain tentang sistem pemasaran.
· Pendekatan Serba Sistem
Adapun definisi dari sistem pemasaran adalah sebagai berikut :
Sumber pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Manajer pemasaran membawahi sejumlah individu yang dikelompokkan ke dalam dua sub bagian, yaitu :
- Sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang.
- Sub bagian penjualan umum.
PASAR
· Pengertian Pasar
Transaksi jual-beli yang terjadi dilakukan penjual dan pembeli. Kejadian ini berlangsung pada saat tertentu di tempat tertentu. Oleh karena itu kita akan menggunakan definisi pasar yang lebih luas (dikemukakan oleh W. J. Stanton) berikut ini :
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya.
Dari definisi tersebut dapatlah diketahui adanya tiga unsur penting yang terdapat dalam pasar, yakni :
- Oraang dengan segala keinginannya.
- Daya beli mereka.
- Kemauan untuk membelanjakan uangnya.
· Macam-macam Pasar
Pada pokoknya, pasar dapat dikelompokkan ke dalam 4 golongan, yakni :
1. Pasar konsumen.
2. Pasar industri.
3. Pasar penjual.
4. Pasar pemerintah.
· Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.
MARKETING MIX DAN PRODUK
· Pengertian Marketing Mix
Keputusan-keputusan dalam pemasaran dapat diikelompokkan ke dalam empat strategis, yaitu : strategi produk, strategi harga, strategi distribusi, dan strategi promosi. Kombinasi dari keempat strategi tersebut akan membentuk marketing mix.
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
· Pengertian Barang
Barang/produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
· Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritannya
Penggolongan tersebut juga menunjukkan kongkrit-tidakya suatu barang, sehingga barang-barang dibagi ke dalam : (1) barang tahan lama, (2) barang tidak tahan lama, dan (3) jasa.
1. Barang Tahan Lama
Barang Tahan Lama (durable goods) adalah barang-barang yang secara normal dapat dipakai berkali-kali, jadi dapat dipakai untuk jangka waktu yang relatif lama. Misalnya : pakaian.
2. Barang Tidak Tahan Lama
Barang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang yang secara normal hanya dapat dipakai satu kali atau beberapa kali saja. Misalnya : bahaan baku, sabun.
3. Jasa
Jasa adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Misalnya : jasa reparasi, jasa potong rambut.
· Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
Barang dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu :
1. Barang Konsumsi
Barang konsumsi adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan. Berdasarkan kebiasaan membeli dari konsumen, barang konsumsi dikelompokkan lagi menjadi 3 golongan, yaitu :
a. Barang konvenin
b. Barang shopping
c. Barang special
2. Barang Industri
Barang industri adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri, baik secara langsung atau tidak langsung dipakai proses produksi. Barang industri tersebut masih dapat dibedakan lagi menjadi 5 golongan sebagai berikut :
a. Baahan baku
b. Komponen dan barang setengah jadi
c. Perlengkapan operasi
d. Instalasi
e. Perlatan ekstra
· Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle)
Seperti halnya manusia, barang juga memiliki siklus kehhidupan/umur (life cycle) yyang terdiri atas beberapa tahap sejak barang diperkenalkan sampai tidak lagi terdapat di pasaran; ini disebut sebagai siklus kehidupan barang. Tahap-tahap tersebut adalah :
1. Tahap perkenalan
2. Tahap pertumbuhan
3. Tahap kedewasaan dan kejenuhan
4. Tahap kemunduran
· Merk
Istilah merk atau brand mempunyai pengertian yang luas, dan dapat ddidefinisikan sebagai berikut :
Brand adalah suatu nama, istilah simbul, atau desain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.
SALURAN PEMASARAN
· Pengertian Saluran Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
Adapun lembaga-lembaga yang ikut mengambil bagian dalam penyaluran barang ini adalah : produsen, perantara dan konsumen akhir atau pemakai industri.
· Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
Perantara adalah individu lembaga bisnis yang beroperasi di antara produsen dan konsumen atau pembeli industri.
· Saluran Distribusi Ganda
Ada beberapa masalah yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Jenis barang yang dipasarkan.
2. Produsen yang menghasilkan produknya.
3. Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian.
4. Pasar yang dituju.
· Perantara Saluran
Adapun jenis-jenis perantara yang akan kita bahas selanjutnya adalah : (1) pedagang besar, (2) pengecer, (3) agen.
· Pedagang Besar
Banyak fungsi-fungsi pemasaran yang mereka lakukan, sehingga pedagang besar ini dapat digolongkan ke dalam :
1. Pedagang besar dengan fungsi penuh, yaitu pedagang besar yang melaksanakan seluruh fungsi pemasaran.
2. Pedagang besar dengan fungsi terbatas, yaitu pedagang besar yang hanya melaksakan satu atau beberapa fungsi pemasaran.
· Pengecer
Dalam pemasaran, pengecer (retailer) mempunyai peranan penting karena berhubungan secara langsung dengan konsumen akhir.
Jenis-jeniss pengecer, yaitu :
a. General merchandise store
b. Single-line store
c. Specialty store
· Agen
Adapun jenis-jenis agen yang ada antara lain :
1. Agen penjualan, yang mempunyai tugas utama mencarikan pasar bagi produsen.
2. Agen pembelian, yang mempunyai tugas utama mencarikan penyedia/supplier bagi para pembeli.
3. Agen pengangkutan, yang mempunyai tugas utama menyampaikan barang dari penjual kepada pembelinya.
· Jumlah Perantara dalam Saluran
Dalam hal ini, produsen mempunyai tiga alternatif yang dapat ditempuhnya, yaitu :
1. Distribusi Intensif
2. Distribusi Selektif
3. Distirbusi Eksklusif
· Distribusi Fisik
Istilah distribusi fisik dipakai untuk manggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat tertentu pada saat tertentu.
Pada pokoknya, dua masalah penting yang terdapat dalam kegiatan distribusi fisik ini adalah :
- Pengangkutan.
- Penyimpanan.
PENENTUAN HARGA
· Arti dan Pentingnya Harga
Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Salah satu prinsip bagi manajemen dalaam penentuan harga ini adalah menitik-beratkan pada kemauan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba.
· Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
Dalam kenyataan, tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti :
1. Kondisi perekonomian
2. Penawaran dan permintaan
3. Elastisitas permintaan
4. Persaingan
5. Biaya
6. Tujuan perusahaan
7. Pengawasan pemerintah
· Metode-metode Penetapan Harga
Ada dua pendekatan pokok dalam pentuan harga jual, yaitu : (1) pendekatan biaya (penetapan harga biaya plus, penetapan harga markup, dan penetapan harga breakeven), serta (2) pendekatan pasar atau persaingan.
1. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method)
Dalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang dikehendaki pada unit tersebut (disebut marjin). Jadi, harga jual produk itu dapat dihitung dengan rumus :
BIAYA TOTAL + MARJIN = HARGA JUAL
2. Penetapan Harga Mark-Up (Mark-Up Pricing Method)
Penetapan harga mark-up ini hampir sama dengan penetapan harga biaya-plus, hanya saja para pedagang atau perusahaan perdagangan lebih banyak menggunakan penetapan harga mark-up. Jadi, digunakan rumus :
HARGA BELI + MARK UP = HARGA JUAL
3. Penetapan Harga Break-even (Break-even Pricing)
Menurut metode ini, perusahaan akan mendapatkan laba bilamana penjualan yang dicapai berada di atas titik break-even (titik pas-pasan); jika penjualan barada di bawah titik break-even, maka perusahaan akan menderita rugi. Dengan demikian kita perlu mengetahui beberapa konsep tentang biaya seperti :
- Biaya variabel
- Metode Biaya tetap
- Biaya total
BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL
- Penghasilan total
4. Penetapan Harga dalam Hubungannya dengan Pasar
Dalam hal ini, penentuan harga tidak didasarka pada biaya, tetapi justru harga yang menentukan biaya bagi perusahaan.
· Politik Penetapan Harga
Penetapan harga bagi perusahaan yang besar sering melibatkan beberapa manajer seprti : manajer produk, manajer penjualan dan manajer lain. Beberpa politik penetapan harga yang akan dibahas di sini adalah :
1. Penetapan Harga Psikhologis
Dalam metode ini, harga ditetapkan dengan angka yang ganjil atau janggal, misalnya Rp. 2.999,00. Karena menggunakan angka ganjil, penetapan harga psikhologis ini juga disebut penetapan harga ganjil (odd pricing).
2. Price Lining
Price lining ini lebih banyak digunakan oleh pengecer daripada besar atau produsen.
3. Potongan Harga
Potong (discount) merupakan pengurangan dari harga yang ada. Adapun jenis-jenis potongan yang dapat diberikan oleh penjual adalah :
a. Potongan Kuantitas
b. Potongan Dagang
c. Potongan Tunai
d. Potongan Musiman
4. Penetapan Harga Geografis
Salah satu penetapan harga geografis ini adalah free on board (F.O.B) yang dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu :
a. F.O.B. tempat asal (F.O.B. point of origin) di mana seluruh ongkos angkut ditanggung oleh pembeli.
b. F.O.B. tujuan (F.O.B. destination) di mana seluruh ongkos angkut ditanggung oleh penjual termasuk keamanan dalam perjalanan.
PROMOSI DAN PERIKLANAN
· Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Oleh karena itu promosi dipandang sebagai :
Arus informasi atau persuasi satu-arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi ini pada umumnya ada empat, yaitu :
- Periklanan
- Personal selling
- Promosi penjualan
- Publisitas dan hubungan masyarakat
· Periklanan
Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.
Adapun masalah-masalah selanjutnya yang akan dibahas di sini adalah :
- Tujuan periklanan
- Jenis periklanan
- Media periklanan
- Biro periklanan
PERSONAL SELLING, PROMOSI PENJUALAN
DAN PUBLISITAS
· Personal Selling
Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertamu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
1. Proses Personal Selling
Dalam kegiatan personal selling terdapat beberapa tahap yang perlu dilakukan, secara keseluruhan membentuk suatu proses. Tahap-tahap tersebut adalah :
a. Persiapan sebelum penjualan
b. Penentuan lokasi pembeli potensial
c. Pendekatan pendahuluan
d. Melakukan penjualan
e. Pelayanan sesudah penjualan
2. Jenis Tugas Penjualan dan Salesman
Adapun jenis tugas-tugas penjualan beserta salesmannya adalah :
a. Trade selling dan merchandising salesman
b. Missionary selling dan detailman
c. Technical selling dan sales engineer
d. New business selling dan pioneer product salesman.
· Promosi Penjualan
“Promosi Penjualan” merupakan istilah yang berbeda dengan istilah “promosi”, meskipun sama-sama menggunakan kata “promosi”. Dalam promosi penjualan ini perusahaan menggunakan alat-alat seperti : peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, dan contoh barang.
· Publisitas
Hampir sama dengan periklanan, publisitas ini merupakan salah satu kegiatan promosi yang akan dilakukan melalui media. Namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan tetapi berupa media.