PELAPORAN
KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA
1.
Pengertian
Perubahan Harga
Dua konsep
yang mencakup pengertian perubahan harga :
·
Tingkat harga umum – timbul ketika harga semua
barang dan jasa dalam perekonomian berubah.
·
Tingkat harga khusus – timbul ketika harga barang atau
jasa tertentu berubah seiring naik turunnya permintaan dan penawaran.
Laporan keuangan di masa perubahan
harga berpotensi menyesatkan apabila ada pengukuran nilai aset yang tidak
akurat, penyimpangan yang ditimbulkan diantaranya :
a)
Proyeksi keuangan berdasarkan data rangkaian waktu
historis yang belum disesuaikan
b)
Anggaran yang menjadi dasar pengukuran
c)
Data kinerja yang gagal menahan pengaruh inlasi yang
tidak terkendali.
2.
Jenis-Jenis Penyesuaian Inflasi
a)
Model historical cost-constant purchasing power
– daya beli tetap-biaya historis: jumlah mata uang yang disesuaikan dengan
perubahan tingkat harga (daya beli) umum.
b)
Model currett-cost – biaya kini
·
aset dinilai dari biaya kininya daripada biaya
historisnya
·
laba
dideinisikan sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan
c)
Biaya Kini disesuaikan dengan tingkat harga umum,
merupakan gabungan dari Model historical cost-constant purchasing power dan
Model currett-cost, menggunakan indeks harga umum maupun khusus
3.
Pendekatan
Terhadap Akuntansi Inflasi Dibeberapa Negara
1)
Amerika Serikat
Pada tahun
1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statement of
Financial Accounting Standards-SFAS) No. 33 Berjudul ”Pelaporan
Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan ini mengharuskan
perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap yang
bernilai lebih dari $125 juta atau total aktiva lebih dari $1 miliar,untuk
selama lima tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan biaya
historis dan daya beli konstan biaya kini. FASB menerbitkan panduan (SFAS 89)
untuk membantu perusahaan yang melaporkan pengaruh pernyataan atas harga yang
berubah.
Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk 5 tahun terakhir :
Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk 5 tahun terakhir :
ü Penjualan
bersih dan pendapatan operasi lainnya.
ü Laba dari
operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini.
ü Keuntungan
atau kerugian daya beli (moneter) atas pos-pos moneter bersih.
ü Kenaikan
atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan (yaitu jumlah
kas bersih yang diperkirakan akan dapat dipulhkan melalui penggunaan atau penjualan)
yang lebih rendah dari persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inflasi (perubahan
tingkat harga umum).
ü Setiap
agregat penyesuaian translasi mata uang asing, berdasarkan biaya kini, yang timbul
dari proses konsolidasi.
ü Aktva bersih pada akhir tahun
menurut dasar biaya kini.
ü Laba per
saham (dari operasi berjalan) menurut dasar biaya kini.
ü Dividen per
saham biasa.
ü Harga pasar akhir tahun per lembar
saham biasa.
ü Tingkat
Indeks HArga Konsumen (Consumer Price Index-CPI) yang digunakan untuk mengukur
laba dari operasi berjalan.
Untuk meningkatkan daya banding data tersebut,
informasi dapat disajikan :
ü Ekuivalen
daya beli rata-rata (atau akhir tahun).
ü Dollar
periode dasar (1967) yang digunakan dalam menghitung CPI.
2) Inggris
Komite Standar
Akuntans Inggris (Accounting Standard Committee-ASC) menerbitkan Pernyataan
Standar Praktik Akuntansi 16 (Statement of Standard Accounting Practice-SSAP
16) “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan Maret 1980.
Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta
catatan penjelasan.
Standar di
Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan, yaitu :
a.
Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan
keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
b.
Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan
keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
c.
Menyajkan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya
akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.
SSAP mengharuskan
dua angka yang mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, yaitu :
a.
Penyesuaian modal kerja moneter mengakui pengaruh
perubahan harga khusus terhadap total jumlah modal kerja yang digunakan oleh
perusahaan dalam operasinya.
b.
Mekanisme penyesuaian memungkinkan pengaruh perubahan
harga spesfik terhadap aktiva nonmoneter perusahaan.
3) Brasil
Penyesuaian
inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen
dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh
pemerintah federal untuk mengukur devaluasi mata uang lokal. Aktiva permanen
meliputi aktiva tetap, gedung, investasi, beban tangguhan dan depresiasi
terkait, serta akun-akun amortisasi atau deplesi (termasuk setiap provisi
kerugian yang terkait). Akun-akun ekuitas pemegang saham terdiri dari modal,
cadangan pendapatan, cadangan evaluasi dan akun cadangan modal yang digunakan
untuk mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap modal. Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas
pemegang saham disajikan bersih terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara
terpisah dalam laba kini sebagai keuntungan atau kerugian koreksi moneter.
Komisi Pasal
Modal Brasil mewajibkan metode akuntansi yang lain untuk perusahaan-perusahaan
yang sahamnya diperdagangkan di depan publik. Perusahaan-perusahaan yang
tercatat sahamnya harus mengukur ulang seluruh transaksi yang terjadi dalam
suatu periode dengan menggunakan mata uang fungsional.
4.
Hal-Hal
Terkait Inflasi
Saat membaca laporan, hal-hal yang
perlu disesuaikan dengan inlasi :
a.
Apakah pengaruh inflasi dapat diukur secara lebih baik
oleh dolar tetap atau biaya kini
b.
Perlakuan akuntansi untuk laba dan rugi inflasi
c.
Akuntansi inflasi asing
d.
Pengaruh gabungan dari tingkat inflasi dan bursa efek.
Sumber :
Choi, Frederick D.S., and Gerhard D.
Mueller, 2005. Akuntansi Internasional,
Edisi 5. Salemba Empat. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar